Selasa, 11 Juli 2017

contoh book report tentang administrasi pendiidkan


KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas book report ini dengan sebaiknya-baiknya yang telah di rangkum dari buku sumber yang ada.
                        Shalawat beserta salam tak lupa pula diucapkan kepada Nabi besar kita Muhammad S.A.W. yang telah memperjuangkan ajaran Islam demi kemaslahatan umat manusia baik di dunia maupun di akhirat.
                        Terimakasih turut saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Administrasi Pendidikan yang telah membimbing kami pada mata kuliah ini sehingga book report ini dapat diselesaikan dengan menggunakan sumber buku yang berjudul Administrasi dan Supervisi Pendidikan, karangan M. Moh. Rifai. M. A.



PENDAHULUAN
A.    Identitas Buku
Judul Buku            : Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Pengarang             : M. Moh. Rifai. M. A
Penerbit                 : Jemmars Bandung
Tahun Terbit          : 1984
Tebal Halaman      : 169 halaman

B.     Latar Belakang
Pendidikan yang merupakan salah satu dari tujuan Nasional Negara Indonesia dalam hal pembangunan Negara merupakan sesuatu yang tidak dapat terbentuk begitu saja. Butuh perencanaan serta pengelolaan dalam menjalankan suatu lembaga pendidikan agar dapat sejalan dengan cita-cita bangsa. Para pendidik sebagai karyawan pendidikan di sekolah tidak hanya bertanggung jawab dalam hal mendidik dan mengajar di kelasnya saja. Mereka juga merupakan unsur-unsur dalam keseluruhan “roda pemerintahan” yang turut bertanggung jawab tentang kelancaran jalannya “roda” ini, sebagai karyawan/pelaksana di bidang keahliannya, ialah bidang pendidikan.Pengetahuan dan ketrampilan  yang perlu di miliki oleh setiap petugas pendidikan seperti kepala sekolah, pemilik, pengawas bahkan guru sekalipun adalah mengenai administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan dalam arti yang sebenarnya, bukan hanya dalam arti sempit sebagai “tata usaha” saja, perlu diketahui bukan hanya oleh pimpinan/administrator saja, tetapi juga oleh semua unsur yang terlibat di dalam kegiatan administrasi itu, agar tiap unsur dapat memberikan partisipasinya secara aktif untuk mensukseskan usaha bersama mencapai tujuan pendidikan.
Buku yang berjudul Administrasi dan Supervisi Pendidikan, karangan M. Moh. Rifai. M. A, memiliki VI pembahasan bab utama. Setiap pokok babnya membahas mengenai hal mendasar yang perlu diketahui bagi para pelaku pendidikan. Dengan rincian permasalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka perlu dikupas lebih mendalam lagi mengenai bagaimana sebenarnya administrasi pendidikan itu sendiri yang akan dibahas pada rincian Pembahasan.


PEMBAHASAN
Dalam buku yang berjudul Administrasi dan Supervisi Pendidikan ini terdiri dari VI Bab utama. Tiap babnya akan dibahas secara ringkas sebagai berikut
Pada Bab I dalam buku ini membahas mengenai Pendahuluan buku. Dalam pendahuluan tersebut dibahas tentang pendidikan di Indonesia, Pendidikan dan Pembangunan, Tanggung Jawab dalam Pendidikan, serta Peranan Administrasi Pendidikan yang Dirangkum dalam subbabnya. Defenisi pendidikan bermacam-macam, tergantung dari siapa yang merumuskannya dan dalam hubungan apa perumusan itu diperlukan. Pendidikan mencakup usaha perubahan dan penyesuaian diri seumur hidup. Pendidikan seumur hidup berarti bahwa masa sekolah bukan satu-satunya masa untuk belajar, melainkan hanya merupakan sebagian saja dari waktu belajar kita yang berlangsung seumur hidup. Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila, pada hakekatnya adalah pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan memerlukan pendidikan. Pendidikan memerlukan modal, dan merupakan investasi dalam pembangunan. Sekolah merupakan lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki oleh masyarakat untuk kepentingan masyarakat, meskipun pengelola utamanya adalah pemerintah. Pengelolaan usaha pendidikan, baik secara luas dalam masyarakat maupun penyelenggaraan pendidikan di sekolah memerlukan administrasi, supaya tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi administrasi secara luas dapat dilihat dari tiga segi yaitu; administrasi sebagai kepemimpinan, administrasi sebagai proses, serta administrasi sebagai gugusan permasalahan.
Pada Bab II dalam buku ini membahas mengenai Kepemimpinan dalam Pendidikan. Subbabnya membahas mengenai Peranan Pemimpin dalam Pendidikan, Tipe-tipe Kepemimpinan Pendidikan, Beberapa Persyaratan Kepemimpinan Pendidikan, serta Pemimpin dalam Administrasi Pendidikan. Seorang administrator adalah pemimpin, yang bertanggung jawab, yang mengkoordinasikan usaha sekelompok anggota yang berusaha mencapai suatu tujuan bersama, agar tujuan itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pemimpin dan pendidik pada hakekatnya mempunyai tugas yang sama, ialah membantu yang di didik/dipimpinnya itu. Beberapa tipe atau bentuk kepemimpinan yang dapat kita lihat pada pemimpin-pemimpin seperti; pemimpin dengan tipe demokratis, otokratis, pseudo-demokratis dan laissez-faire. Sebenarnya bentuk kepemimpinan harus kita sesuaikan dengan kebutuhan, dengan situasi, dan dengan obyek yang kita pimpin dan dengan tujuan usaha. Kepemimpinan merupakan pengaruh terhadap orang lain sehingga orang lain bersedia mengikuti apa yang diharapkan oleh pemimpin. Untuk menjadi pemimpin yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, baik persyaratan pribadi (sifat-sifat pribadi), maupun persyartan professional, yaitu berbagai pengetahuan dan ketrampilan di bidang profesi pekerjaan.
Selanjutnya pada Bab III membahas mengenai Proses Administrasi Pendidikan. Dalam bab ini, subbab yang dibahas di antaranya Unsur-unsur Kegiatan dalam Administrasi, Beberapa Prinsip Administrasi Pendidikan, Perencanaan dalam Administrasi Pendidikan, Organisasi dalam Administrasi Pendidikan, serta Evaluasi dalam Pendidikan. Administrasi sebagai proses merupakan serangkaian kegiatan yang berurutan dan beraturan, dalam rangka memanfaatkan semua potensi, untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. POSDCORB yang disusun dari huruf-huruf permulaan urutan kegiatan berdasarkan pendapat L.Gulick dijadikan pegangan oleh banyak orang di dalam proses administrasi. Kegiatan Gulick itu terdiri dari: perencanaan, organisasi, staffing, pengarahan/directing, koordinasi, pencatatan dan pelaporan, pembiayaan. Beberapa prinsip dari administrasi pendidikan diantaranya; Tujuan pendidikan dan perkembangan anak didik harus mendasari semua kegiatan administrasi; Penggunaan waktu, tenaga dan alat secara efektif; Ada koordinasi dalam semua usaha; Partisipasi luas dalam penentuan policy dan program; Pemindahan kekuasaan sesuai dengan tanggung jawab; serta Menghindari overlapping fungsi. Perencanaan merupakan prasyarat dalam setiap administrasi. Rencana harus disusun secermat-cermatnya dengan mengingat beberapa prinsipnya. Organisasi merupakan usaha untuk mengatur jenis pekerjaan dan pembagian tanggung jawab dan hubungan antara berbagai bagian/kelompok pelaksana. Efektivitas berbagai bentuk organisasi itu tergantung dari beberapa faktor, terutama dari tujuan yang akan dicapai (jenis usahanya), dan situasi dilaksanakannya usaha itu. Evaluasi merupakan syarat kegiatan dalam administrasi untuk mengetahui sampai di mana usaha kita telah berhasil. Yang menjadi sasaran evaluasi adalah semua bidang secara komprehensif, yaitu hasilnya dan prosesnya, dengan semua unsur-unsur di dalamnya.
Kemudian dalam Bab IV dibahas mengenai Bidang-bidang Administrasi Pendidikan. Uraian subbanya seperti Administrasi Murid, Administrasi Personil, Administrasi Kurikulum, Administrasi Material dan Keuangan, serta Administrasi Pelayanan Khusus. Administrasi murid, sebagai unsur yang diproses dan yang akan dijadikan output dari proses pendidikan. Administrasi murid terutama mengatur hak dan kewajiban murid supaya dapat berpartisipasi dalam kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Administrasi personil, baik yang edukatif maupun yang non-edukatif, yang membantu murid mencapai tujuannya, merupakan unsur pembantu utama yang memungkinkan murid berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar. Administrasi kurikulum merupakan pengaturan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar di sekolah yang meliputi semua kegiatan yang mengatur kelancaran proses belajar-mengajar. Administrasi material dan keuangan yang mengatur pengadministrasian unsur-unsur non-personil seperti alat, fasilitas, gedung, keuangan, sebagai sarana penunjang kelancaran proses belajar-mengajar. Dan yang terakhir, Administrasi pelayanan khusus untuk mengatur hal-hal lain yang diperlukan untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan, dan belum tercakup dalam pengelompokkan di atas, seperti Usaha Kesehatan Sekolah, urusan angkutan murid, kafetaria, perpustakaan dan lain sebagainya.
Pada Bab V membahas mengenai Supervisi dalam Administrasi Pendidikan. Dalam bab ini beberapa subbab yang dibahas diantaranya: Beberapa Devenisi Supervisi, Fungsi Supervisi, dan Beberapa Teknik Supervisi Pendidikan. Supervise tidak dapat dipisahkan dari administrasi, hanya dapat dibedakan dalam tujuan dan teknik-teknik pelaksanaannya. Supervise merupakan bagian atau tahapan dalam proses administrasi; dapat dimasukkan ke dalam tahapan control atau pengawasan. Sasaran pengawasan atau control adalah semua unsur dan kegiatan dalam adminsitrasi, sedangkan supervisi ditujukan pada sasaran manusia pelaksana saja. Berbagai defenisi mengenai supervisi pendidikan dikemukakan oleh beberapa ahli di bidang administrasi dan supervisi. Supervisi ialah suatu cara pengawasan terhadap unsur-unsur manusia yang terlibat dalam administrasi, yang kemudian dapat dipakai dasar untuk membantu dan melayani para petugas yang diawasi itu, dan membantu mereka agar dapat meningkatkan kemampuannya. Supervisi dapat dilihat peranannya dari berbagai segi: dari kepemimpinan, bimbingan dan evaluasi kalau dilihat dari tujuannya untuk membantu meningkatkan anggota profesi. Dapat juga dilihat peranannya sebagai inspeksi/kontrol dan penelitian. Usaha dalam supervisi dapat dirangkum dalam tiga tahapan yaitu: (1) pengumpulan data-data yang dapat mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan guru yang perlu bantuan; (2) usaha menyadarkan guru yang bersangkutan tentang perlunya mendapat bantuan untuk meningkatkan kemampuannya, dan menimbulkan kesediaannya untuk aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan itu; (3) pelayanan dan pemberian bantuan kepada guru yang bersangkutan agar ia dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya. Teknik-teknik supervisi yang harus dan selalu dapat digunakan oleh kepala sekolah ialah; kunjungan kelas, pertemuan pribadi, dan rapat staf. Pada dasarnya, yang menentukan keberhasilan supervisi ialah adanya “saling percaya mempercayai”, “saling harga menghargai” sebagai sesama anggota profesi. Yang disebut supervisor adalah yang melaksanakan supervisi. Jadi, supervisi merupakan proses professional dan karena itu supervisor dan yang disupervisi merupakan anggota satu profesi.
Dan yang terakhir pada Bab VI adalah pembahasan mengenai Ketatausahaan Administrasi Pendidikan. Rincian subbab yang dibahas dalam bab terakhir ini adalah mengenai fungsi data dalam administrasi, fungsi kantor sekolah, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah. Dalam tiap tahapan administrasi, sejak perencanaan sampai pengawasannya, diperlukan data. Dalam kegiatan pendataan ini tata usaha memegang peranan yang sangat penting. Data-data yang diperlukan itu harus dikumpulkan, disusun/dikategorisasikan, disimpan dan pada waktu yang tepat harus dapat disediakan, atau diberikan/dilaporkan kepada pihak yang memerlukannya. Semua itu tugas tata usaha atau “clericak work”. Pengelolaan pendataan ini sering disebut “office management”. Administrasi dalam arti luas memerlukan bantuan administrasi dalam arti sempit, yaitu tata usaha yang baik. Kantor sekolah merupakan pusat dalam kegiatan pendataan ini, yaitu; (1) pusat pengarahan dan petunjuk bagi semua petugas; (2) pusat pemberitahuan dan pesan, di mana semua pihak dapat dibantu mengadakan komunikasi antar semuanya; (3) pusat pencatatan dan penyimpanan segala jenis data yang diperlukan oleh semua pihak; (4) pusat pelayanan, yang dapat memberikan bantuan kepada pihak-pihak yang memerlukan, dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas masing-masing dan memperlancar kerjasama. Fungsi utama kepala sekolah adalah sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan yang dapat memberikan bimbingan kepada semua anggota kelompoknya. Dalam bidang administrasi kepala sekolah berfungsi sebagai direktur yang dapat memberikan pengarahan dan penjelasan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh para anggota stafnya, dan juga sebagai koordinator yang berusaha agar semua kegiatan para anggota stafnya tetap terarah pada tujuan bersama. Fungsinya sebagai koordinator berarti bahwa kepala sekolah harus dapat mebagai-bagi tugas dan tanggung jawab, harus dapat menyusun organisasi kerja yang baik.



PENUTUP

Dari hasil analisis setelah membaca buku Administrasi dan Supervisi Pendidikan, karangan M. Moh. Rifai. M. A didapatkan beberapa kesimpulan yang dapat diambil mengenai kelemahan serta kelebihan yang terdapat pada buku ini. Diantara kelebihan yang terdapat pada buku ini seperti pemakaian bahasa yang mudah dipahami dengan memberikan beberapa asumsi sederhana sehingga materi yang disajikan dapat mudah dimengerti dengan pemakaian bahasa serta asumsi yang mudah dimengerti tersebut. Materi yang dirangkum dalam buku ini juga merupakan materi dasar yang dapat dijadikan pedoman bagi para pemakai administrasi pendidikan dalam melakukan tugasnya dalam dunia pendidikan. Buku ini juga memiliki rangkuman pada setiap babnya sehingga kesimpulan pada setiap bab utama dalam buku ini dapat dengan mudah dibaca hanya dengan melihat rangkuman tersebut. Sedangkan mengenai kelemahan dalam buku ini, tidak banyak kelemahan yang saya temui ketika membaca buku ini. Kelemahan yang dapat ditemui dalam buku ini yaitu pemilihan materi yang masih mendasar sehingga tidak terkupas secara mendalam mengenai bagaimana sebenarnya administrasi pendidikan itu. Buku ini secara keseluruhan lebih mengacu kepada administrasi dan hubungannya dengan supervisi pada pendidikan. Buku ini juga merupakan buku yang terbit sejak lama, sehingga mungkin saja terdapat materi-materi yang tidak diperbarui. Dari sekian penilaian saya terdapat buku Administrasi dan Supervisi Pendidikan karangan M. Moh. Rifai. M. A ini dapat saya simpulkan bahwa buku termasuk layak untuk dijadikan sumber buku para pelaku pendidikan untuk dapat memahami mengenai administrasi pendidikan.