KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas book report ini dengan sebaiknya-baiknya
yang telah di rangkum dari buku sumber yang ada.
Shalawat beserta salam
tak lupa pula diucapkan kepada Nabi besar kita Muhammad S.A.W. yang telah
memperjuangkan ajaran Islam demi kemaslahatan umat manusia baik di dunia maupun
di akhirat.
Terimakasih turut saya ucapkan
kepada dosen pengampu mata kuliah Administrasi Pendidikan yang telah membimbing
kami pada mata kuliah ini sehingga book report ini dapat diselesaikan dengan
menggunakan sumber buku yang berjudul Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
karangan M. Moh. Rifai. M. A.
PENDAHULUAN
A.
Identitas
Buku
Judul Buku : Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Pengarang : M. Moh. Rifai. M. A
Penerbit : Jemmars Bandung
Tahun Terbit : 1984
Tebal Halaman : 169 halaman
B.
Latar
Belakang
Pendidikan yang merupakan salah satu
dari tujuan Nasional Negara Indonesia dalam hal pembangunan Negara merupakan
sesuatu yang tidak dapat terbentuk begitu saja. Butuh perencanaan serta
pengelolaan dalam menjalankan suatu lembaga pendidikan agar dapat sejalan dengan
cita-cita bangsa. Para pendidik sebagai karyawan pendidikan di sekolah tidak
hanya bertanggung jawab dalam hal mendidik dan mengajar di kelasnya saja.
Mereka juga merupakan unsur-unsur dalam keseluruhan “roda pemerintahan” yang
turut bertanggung jawab tentang kelancaran jalannya “roda” ini, sebagai
karyawan/pelaksana di bidang keahliannya, ialah bidang pendidikan.Pengetahuan
dan ketrampilan yang perlu di miliki
oleh setiap petugas pendidikan seperti kepala sekolah, pemilik, pengawas bahkan
guru sekalipun adalah mengenai administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan
dalam arti yang sebenarnya, bukan hanya dalam arti sempit sebagai “tata usaha”
saja, perlu diketahui bukan hanya oleh pimpinan/administrator saja, tetapi juga
oleh semua unsur yang terlibat di dalam kegiatan administrasi itu, agar tiap
unsur dapat memberikan partisipasinya secara aktif untuk mensukseskan usaha
bersama mencapai tujuan pendidikan.
Buku yang berjudul Administrasi dan Supervisi Pendidikan, karangan
M. Moh. Rifai. M. A, memiliki VI pembahasan bab utama. Setiap pokok babnya
membahas mengenai hal mendasar yang perlu diketahui bagi para pelaku
pendidikan. Dengan rincian permasalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka
perlu dikupas lebih mendalam lagi mengenai bagaimana sebenarnya administrasi
pendidikan itu sendiri yang akan dibahas pada rincian Pembahasan.
PEMBAHASAN
Dalam
buku yang berjudul Administrasi dan Supervisi Pendidikan ini terdiri
dari VI Bab utama. Tiap babnya akan dibahas secara ringkas sebagai berikut
Pada
Bab I dalam buku ini membahas mengenai Pendahuluan buku. Dalam pendahuluan
tersebut dibahas tentang pendidikan di Indonesia, Pendidikan dan Pembangunan, Tanggung
Jawab dalam Pendidikan, serta Peranan Administrasi Pendidikan yang Dirangkum
dalam subbabnya. Defenisi pendidikan bermacam-macam, tergantung dari siapa yang
merumuskannya dan dalam hubungan apa perumusan itu diperlukan. Pendidikan
mencakup usaha perubahan dan penyesuaian diri seumur hidup. Pendidikan seumur
hidup berarti bahwa masa sekolah bukan satu-satunya masa untuk belajar,
melainkan hanya merupakan sebagian saja dari waktu belajar kita yang
berlangsung seumur hidup. Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila,
pada hakekatnya adalah pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan
memerlukan pendidikan. Pendidikan memerlukan modal, dan merupakan investasi
dalam pembangunan. Sekolah merupakan lembaga sosial yang diselenggarakan dan
dimiliki oleh masyarakat untuk kepentingan masyarakat, meskipun pengelola
utamanya adalah pemerintah. Pengelolaan usaha pendidikan, baik secara luas
dalam masyarakat maupun penyelenggaraan pendidikan di sekolah memerlukan
administrasi, supaya tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Fungsi administrasi secara luas dapat dilihat dari tiga segi yaitu;
administrasi sebagai kepemimpinan, administrasi sebagai proses, serta
administrasi sebagai gugusan permasalahan.
Pada
Bab II dalam buku ini membahas mengenai Kepemimpinan dalam Pendidikan. Subbabnya
membahas mengenai Peranan Pemimpin dalam Pendidikan, Tipe-tipe Kepemimpinan
Pendidikan, Beberapa Persyaratan Kepemimpinan Pendidikan, serta Pemimpin dalam
Administrasi Pendidikan. Seorang administrator adalah pemimpin, yang
bertanggung jawab, yang mengkoordinasikan usaha sekelompok anggota yang
berusaha mencapai suatu tujuan bersama, agar tujuan itu dapat tercapai secara
efektif dan efisien. Pemimpin dan pendidik pada hakekatnya mempunyai tugas yang
sama, ialah membantu yang di didik/dipimpinnya itu. Beberapa tipe atau bentuk
kepemimpinan yang dapat kita lihat pada pemimpin-pemimpin seperti; pemimpin
dengan tipe demokratis, otokratis, pseudo-demokratis dan laissez-faire.
Sebenarnya bentuk kepemimpinan harus kita sesuaikan dengan kebutuhan, dengan
situasi, dan dengan obyek yang kita pimpin dan dengan tujuan usaha.
Kepemimpinan merupakan pengaruh terhadap orang lain sehingga orang lain
bersedia mengikuti apa yang diharapkan oleh pemimpin. Untuk menjadi pemimpin
yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, baik persyaratan pribadi
(sifat-sifat pribadi), maupun persyartan professional, yaitu berbagai
pengetahuan dan ketrampilan di bidang profesi pekerjaan.
Selanjutnya
pada Bab III membahas mengenai Proses Administrasi Pendidikan. Dalam bab ini,
subbab yang dibahas di antaranya Unsur-unsur Kegiatan dalam Administrasi,
Beberapa Prinsip Administrasi Pendidikan, Perencanaan dalam Administrasi
Pendidikan, Organisasi dalam Administrasi Pendidikan, serta Evaluasi dalam Pendidikan.
Administrasi sebagai proses merupakan serangkaian kegiatan yang berurutan dan
beraturan, dalam rangka memanfaatkan semua potensi, untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. POSDCORB yang disusun dari huruf-huruf permulaan
urutan kegiatan berdasarkan pendapat L.Gulick dijadikan pegangan oleh banyak
orang di dalam proses administrasi. Kegiatan Gulick itu terdiri dari:
perencanaan, organisasi, staffing, pengarahan/directing, koordinasi, pencatatan
dan pelaporan, pembiayaan. Beberapa prinsip dari administrasi pendidikan
diantaranya; Tujuan pendidikan dan perkembangan anak didik harus mendasari
semua kegiatan administrasi; Penggunaan waktu, tenaga dan alat secara efektif;
Ada koordinasi dalam semua usaha; Partisipasi luas dalam penentuan policy dan
program; Pemindahan kekuasaan sesuai dengan tanggung jawab; serta Menghindari
overlapping fungsi. Perencanaan merupakan prasyarat dalam setiap administrasi.
Rencana harus disusun secermat-cermatnya dengan mengingat beberapa prinsipnya. Organisasi
merupakan usaha untuk mengatur jenis pekerjaan dan pembagian tanggung jawab dan
hubungan antara berbagai bagian/kelompok pelaksana. Efektivitas berbagai bentuk
organisasi itu tergantung dari beberapa faktor, terutama dari tujuan yang akan
dicapai (jenis usahanya), dan situasi dilaksanakannya usaha itu. Evaluasi
merupakan syarat kegiatan dalam administrasi untuk mengetahui sampai di mana
usaha kita telah berhasil. Yang menjadi sasaran evaluasi adalah semua bidang
secara komprehensif, yaitu hasilnya dan prosesnya, dengan semua unsur-unsur di
dalamnya.
Kemudian
dalam Bab IV dibahas mengenai Bidang-bidang Administrasi Pendidikan. Uraian
subbanya seperti Administrasi Murid, Administrasi Personil, Administrasi
Kurikulum, Administrasi Material dan Keuangan, serta Administrasi Pelayanan Khusus.
Administrasi murid, sebagai unsur yang diproses dan yang akan dijadikan output
dari proses pendidikan. Administrasi murid terutama mengatur hak dan kewajiban
murid supaya dapat berpartisipasi dalam kegiatan belajar-mengajar untuk
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Administrasi personil, baik yang
edukatif maupun yang non-edukatif, yang membantu murid mencapai tujuannya,
merupakan unsur pembantu utama yang memungkinkan murid berpartisipasi dalam
proses belajar-mengajar. Administrasi kurikulum merupakan pengaturan
kegiatan-kegiatan belajar-mengajar di sekolah yang meliputi semua kegiatan yang
mengatur kelancaran proses belajar-mengajar. Administrasi material dan keuangan
yang mengatur pengadministrasian unsur-unsur non-personil seperti alat,
fasilitas, gedung, keuangan, sebagai sarana penunjang kelancaran proses
belajar-mengajar. Dan yang terakhir, Administrasi pelayanan khusus untuk
mengatur hal-hal lain yang diperlukan untuk membantu pencapaian tujuan
pendidikan, dan belum tercakup dalam pengelompokkan di atas, seperti Usaha
Kesehatan Sekolah, urusan angkutan murid, kafetaria, perpustakaan dan lain
sebagainya.
Pada
Bab V membahas mengenai Supervisi dalam Administrasi Pendidikan. Dalam bab ini
beberapa subbab yang dibahas diantaranya: Beberapa Devenisi Supervisi, Fungsi
Supervisi, dan Beberapa Teknik Supervisi Pendidikan. Supervise tidak dapat
dipisahkan dari administrasi, hanya dapat dibedakan dalam tujuan dan
teknik-teknik pelaksanaannya. Supervise merupakan bagian atau tahapan dalam
proses administrasi; dapat dimasukkan ke dalam tahapan control atau pengawasan.
Sasaran pengawasan atau control adalah semua unsur dan kegiatan dalam
adminsitrasi, sedangkan supervisi ditujukan pada sasaran manusia pelaksana
saja. Berbagai defenisi mengenai supervisi pendidikan dikemukakan oleh beberapa
ahli di bidang administrasi dan supervisi. Supervisi ialah suatu cara
pengawasan terhadap unsur-unsur manusia yang terlibat dalam administrasi, yang
kemudian dapat dipakai dasar untuk membantu dan melayani para petugas yang
diawasi itu, dan membantu mereka agar dapat meningkatkan kemampuannya.
Supervisi dapat dilihat peranannya dari berbagai segi: dari kepemimpinan,
bimbingan dan evaluasi kalau dilihat dari tujuannya untuk membantu meningkatkan
anggota profesi. Dapat juga dilihat peranannya sebagai inspeksi/kontrol dan
penelitian. Usaha dalam supervisi dapat dirangkum dalam tiga tahapan yaitu: (1)
pengumpulan data-data yang dapat mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan guru
yang perlu bantuan; (2) usaha menyadarkan guru yang bersangkutan tentang
perlunya mendapat bantuan untuk meningkatkan kemampuannya, dan menimbulkan
kesediaannya untuk aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan itu; (3)
pelayanan dan pemberian bantuan kepada guru yang bersangkutan agar ia dapat
meningkatkan kemampuan profesionalnya. Teknik-teknik supervisi yang harus dan
selalu dapat digunakan oleh kepala sekolah ialah; kunjungan kelas, pertemuan
pribadi, dan rapat staf. Pada dasarnya, yang menentukan keberhasilan supervisi
ialah adanya “saling percaya mempercayai”, “saling harga menghargai” sebagai
sesama anggota profesi. Yang disebut supervisor adalah yang melaksanakan
supervisi. Jadi, supervisi merupakan proses professional dan karena itu supervisor
dan yang disupervisi merupakan anggota satu profesi.
Dan
yang terakhir pada Bab VI adalah pembahasan mengenai Ketatausahaan Administrasi
Pendidikan. Rincian subbab yang dibahas dalam bab terakhir ini adalah mengenai
fungsi data dalam administrasi, fungsi kantor sekolah, tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah. Dalam tiap tahapan administrasi, sejak perencanaan sampai
pengawasannya, diperlukan data. Dalam kegiatan pendataan ini tata usaha
memegang peranan yang sangat penting. Data-data yang diperlukan itu harus
dikumpulkan, disusun/dikategorisasikan, disimpan dan pada waktu yang tepat
harus dapat disediakan, atau diberikan/dilaporkan kepada pihak yang
memerlukannya. Semua itu tugas tata usaha atau “clericak work”. Pengelolaan
pendataan ini sering disebut “office management”. Administrasi dalam arti luas
memerlukan bantuan administrasi dalam arti sempit, yaitu tata usaha yang baik.
Kantor sekolah merupakan pusat dalam kegiatan pendataan ini, yaitu; (1) pusat
pengarahan dan petunjuk bagi semua petugas; (2) pusat pemberitahuan dan pesan,
di mana semua pihak dapat dibantu mengadakan komunikasi antar semuanya; (3)
pusat pencatatan dan penyimpanan segala jenis data yang diperlukan oleh semua
pihak; (4) pusat pelayanan, yang dapat memberikan bantuan kepada pihak-pihak
yang memerlukan, dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas masing-masing dan
memperlancar kerjasama. Fungsi utama kepala sekolah adalah sebagai pemimpin
yang bertanggung jawab dan yang dapat memberikan bimbingan kepada semua anggota
kelompoknya. Dalam bidang administrasi kepala sekolah berfungsi sebagai
direktur yang dapat memberikan pengarahan dan penjelasan tugas-tugas yang harus
dilaksanakan oleh para anggota stafnya, dan juga sebagai koordinator yang
berusaha agar semua kegiatan para anggota stafnya tetap terarah pada tujuan
bersama. Fungsinya sebagai koordinator berarti bahwa kepala sekolah harus dapat
mebagai-bagi tugas dan tanggung jawab, harus dapat menyusun organisasi kerja
yang baik.
PENUTUP
Dari
hasil analisis setelah membaca buku Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
karangan M. Moh. Rifai. M. A didapatkan beberapa kesimpulan yang dapat diambil
mengenai kelemahan serta kelebihan yang terdapat pada buku ini. Diantara
kelebihan yang terdapat pada buku ini seperti pemakaian bahasa yang mudah
dipahami dengan memberikan beberapa asumsi sederhana sehingga materi yang
disajikan dapat mudah dimengerti dengan pemakaian bahasa serta asumsi yang
mudah dimengerti tersebut. Materi yang dirangkum dalam buku ini juga merupakan
materi dasar yang dapat dijadikan pedoman bagi para pemakai administrasi
pendidikan dalam melakukan tugasnya dalam dunia pendidikan. Buku ini juga
memiliki rangkuman pada setiap babnya sehingga kesimpulan pada setiap bab utama
dalam buku ini dapat dengan mudah dibaca hanya dengan melihat rangkuman
tersebut. Sedangkan mengenai kelemahan dalam buku ini, tidak banyak kelemahan
yang saya temui ketika membaca buku ini. Kelemahan yang dapat ditemui dalam
buku ini yaitu pemilihan materi yang masih mendasar sehingga tidak terkupas
secara mendalam mengenai bagaimana sebenarnya administrasi pendidikan itu. Buku
ini secara keseluruhan lebih mengacu kepada administrasi dan hubungannya dengan
supervisi pada pendidikan. Buku ini juga merupakan buku yang terbit sejak lama,
sehingga mungkin saja terdapat materi-materi yang tidak diperbarui. Dari sekian
penilaian saya terdapat buku Administrasi dan Supervisi Pendidikan
karangan M. Moh. Rifai. M. A ini dapat saya simpulkan bahwa buku termasuk layak
untuk dijadikan sumber buku para pelaku pendidikan untuk dapat memahami
mengenai administrasi pendidikan.